Semakin majunya zaman, gak menjamin pemikiran orang akan menjadi lebih maju. Hingga sampai saat ini, tahun 2024 yang hampir semua serba digital masih memiliki sisi kelam.
Kekerasan dalam rumah tangga, diskriminasi di tempat kerja, ketidakadilan bagi masyarakat kecil masih sering terjadi. Kalian sering melihat hal itu gak di sekitar kalian? Atau mengalaminya sebagai korban?
Sumber : www.pexels.com
Sadar atau nggak, di sosial media maupun dunia nyata, tindakan-tindakan tersebut sedikit-banyak menimbulkan trauma pada seseorang. Trauma timbul mengakibatkan psikologis seseorang akan terguncang.
Salah satu masalah serius yang akan diterima kemudian hari, salah satunya adalah PTSD (Post Traumatic Stress Disorder).
PTSD gak hanya menyerang korban bully, pelecehan, dan penculikan. Tetapi juga bisa menyerang korban bencana alam seperti tsunami atau perkelahian seperti tawuran pelajar hingga traumatis di kehidupan sehari-harinya.
Memangnya apa sih itu PTSD? Yuk simak penjelasan berikut supaya kamu lebih mengenal tentang penyakit mental satu ini dan bagaimana cara menangani penderita penyakit ini!
Apa itu PTSD?
Sumber : www.pexels.com
PTSD atau kepanjangan dari Post Traumatic Stress Disorder merupakan penyakit mental yang dialami seseorang setelah kejadian yang sangat traumatis di hidupnya.
Walau begitu, gak semua kejadian traumatis di dalam hidup kalian akan berujung pada penyakit PTSD ini. Hanya dokterlah yang tahu dan dapat mendiagnosis kalian setelah dilakukannya serangkaian pemeriksaan. Jadi jangan judge diri sendiri ya!
Nah, kalau sudah pasti nih terdiagnosis PTSD atau punya seseorang terdekat yang mengidap PTSD, kalian bisa melakukan ini kepada mereka :
Peran Orang Tua Menangani Penderita PTSD
Sumber : www.pexels.com
Ada pepatah mengatakan darah lebih kental daripada air. Ada kalanya, peran orang tua dituntut lebih ekstra, seperti dalam menangani penderita PTSD. Gak perlu khawatir, berikut adalah hal yang harus kalian lakukan sebagai orang tua apabila anak kalian mengidap PTSD :
1. Memberi dukungan emosional
Sebagai orang tua, kalian harus mendengarkan anak kalian dengan empati, tunjukkan kalau kalian itu peduli dan membuat mereka merasa aman di sekitar kalian. Tunjukkan kasih sayang kalian dengan tindakan, ucapan, atau sentuhan yang membuat anak kalian merasa disayang.
2. Jaga rutinitas seperti biasanya
Setelah mengetahui anak kalian mengidap PTSD, jangan membuat pikiran mereka terbebani dengan mengapa orang tuanya sedih, kenapa menjadi murung? Bersikaplah seperti biasanya, hari-hari sebelum anak kalian memiliki traumatis dalam hidupnya. Jangan mengungkit tentang kecemasan atau trauma yang mereka rasakan.
3. Bantu anak mengekspresikan perasaannya
Sebagai orang tua, kalian perlu mengajarkan anak kalian dengan mengenali mengekspresikan emosi dengan baik dan sehat. Buatlah anak kalian untuk jujur setiap waktu mengenai perasaannya. Dan contohnya bagaimana sikap yang baik yang perlu diambil saat menghadapi sesuatu, jujurlah dan jangan menutup-nutupinya sedikitpun.
Peran Teman Menangani Penderita PTSD
Sumber : www.pexels.com
Seorang teman juga turut andil dalam mendukung pemulihan penderita PTSD. Hubungan yang erat di sebuah ikatan pertemanan akan menjadi sumber kekuatan yang besar bagi penderita PTSD. Berikut adalah peran teman yang bisa kalian lakukan saat menghadapi teman kalian yang memiliki PTSD :
1. Beri dukungan sosial yang penuh
Sebagai teman, tentunya akan sakit melihat teman kalian sendiri memiliki trauma yang harus dilawan. Hal yang bisa kalian lakukan adalah dengan menemaninya, melakukan aktivitas yang menyenangkan agar trauma yang teman kalian rasakan teralihkan.
2. Jadilah pendengar yang baik
Ada batasan-batasan yang gak mungkin kalian paksakan sebagai teman, hal sederhana seperti menjadi pendengar sudah cukup membantu penderita PTSD dalam meluapkan emosi yang mereka rasakan. Tugas kalian hanya mendengarkan dan kasih perhatian khusus tanpa menghakimi perkataan teman kalian.
3. Bangun rasa aman teman kalian
Selain menghormati, kalian juga bisa membangun rasa aman dan mendorong teman kalian agar kondisinya tidak semakin memburuk. Dengan rasa percaya dan aman yang kalian tunjukkan, teman kalian akan lebih percaya diri dan tidak menganggap dunia itu jahat selamanya.
Peran Pasangan Menangani Penderita PTSD
Sumber : www.pexels.com
PTSD juga tidak dapat dihindari oleh sepasang kekasih yang pada dasarnya adalah dua orang yang memutuskan bersama. Lalu bagaimana jika pasangan kalian memiliki PTSD? Yuk simak cara berikut :
1. Jaga komunikasi
Salah satu kunci penting dalam hubungan percintaan adalah komunikasi. Melalui komunikasi, pemikiran kedua kepala bisa dicari jalan tengahnya. Begitu pula dengan menghadapi pasangan yang memiliki PTSD, kalian bisa mencoba menjadi lebih pengertian kepada pasangan kalian. Jadilah lebih sigap sebelum diminta untuk menunjukkan kepedulian kalian terhadap kesembuhan mereka.
2. Hormati privasi pasangan
Sepasang kekasih juga membutuhkan privasi setiap pribadinya masing-masing. Jangan paksa pasangan kalian untuk memberitahu privasi mereka jika mereka belum siap menceritakan itu atas kemauannya sendiri. Semakin kalian paksa, maka kepercayaan diantara hubungan kalian juga akan merenggang.
3. Kendalikan diri sendiri
Pasangan kalian yang memiliki PTSD akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk kembali pulih seperti sedia kala. Tugas kalian disini adalah mempertebal kesabaran kalian dan terus berpikiran positif agar bisa memperkecil gejala PTSD pada pasangan kalian kambuh. Jangan panik, rileks, dan fokus pada kesembuhan pasangan kalian.
Ingat, kita diciptakan sebagai makhluk sosial, pasti ada kalanya membutuhkan bantuan orang lain. Kalau ada seseorang di sekitar kalian yang mengidap PTSD, rangkullah, dukung dengan sepenuh hati agar mereka terbebas dari traumatis yang mereka alami. Jika kalian sudah menganggap mereka menderita cukup parah, kalian bisa membawanya konsultasi kepada psikolog agar mendapatkan penangan yang tepat. Sahat RSPR, yuk ciptakan lingkungan yang suportif bagi penderita PTSD! Salam sehat semua!
Blog Writer : Achmad Maydi Setyo Hariyanto
Referensi : halodoc.com, alodokter.com, hellosehat.com