Siklus menstruasi atau haid merupakan proses alami yang terjadi setiap bulan pada tubuh wanita untuk mempersiapkan kemungkinan kehamilan dengan melepaskan sel telur dari ovarium; ketika tidak ada pembuahan, maka lapisan dinding rahim akan meluruh dan keluarlah darah haid. Menstruasi ini dialami oleh wanita sejak masa pubertas hingga menopause.
Sumber: pexels.com by Mike Murray
Pada umumnya, periode haid berlangsung 3-7 hari, namun setiap wanita memiliki siklus yang berbeda-beda. Maka dari itu, penting untuk memahami siklus menstruasi dan mengetahui bagaimana cara menghitungnya guna menjaga kesehatan reproduksi.
Dengan memahami siklus menstruasi, sahabat RSPR dapat menentukan masa subur sampai mendeteksi secara dini bila ada gangguan yang patut diwaspadai. Berikut bahasannya lebih lanjut!
Fase Siklus Menstruasi
Siklus menstruasi terdiri dari 3 fase utama:
1. Fase Folikuler
Dimulai dari hari pertama menstruasi hingga ovulasi. Selama fase ini, hormon perangsang folikel (FSH) bekerja merangsang perkembangan sel telur dalam ovarium.
2. Fase Ovulasi
Pada fase ini, sel telur dilepaskan dari ovarium. Ovulasi terjadi sekitar 14 hari sebelum menstruasi berikutnya dimulai.
3. Fase Luteal
Setelah ovulasi, tubuh memproduksi progesteron yang mempersiapkan rahim untuk kemungkinan kehamilan. Jika tidak ada pembuahan, kadar hormon akan menurun, dan menstruasi pun dimulai.
Durasi Siklus Haid Normal
Siklus haid dihitung dari hari pertama haid hingga hari pertama menstruasi berikutnya. Siklus yang normal berkisar antara 21-35 hari, tetapi bagi anak remaja bisa saja memiliki siklus hingga 45 hari karena hormon yang masih labil. Mengetahui durasi siklus ini sangat penting agar Sahabat RSPR dapat memantau gejala kesehatan reproduksi lebih awal.
Gangguan Siklus Menstruasi dan Penyebabnya
Terkadang, siklus haid tidak berjalan lancar. Gangguan seperti perdarahan berlebihan, nyeri hebat, atau siklus yang tidak teratur dapat mengindikasikan masalah kesehatan. Kelainan pada organ reproduksi, miom, polip, atau bahkan tumor, dan lain-lain, bisa menjadi penyebabnya.
Jika Sahabat RSPR mengalami nyeri yang tidak biasa atau perdarahan yang berkepanjangan, segera periksakan diri ke faskes terdekat. Untuk penanganan cepat, nyaman, dan profesional, layanan konsultasi RS Pura Raharja siap membantu Sahabat RSPR dengan tim dokter obgyn yang berpengalaman. Lihat dan tentukan jadwal di sini.
Cara Menghitung Siklus Menstruasi
Menghitung siklus menstruasi sangatlah sederhana. Dimulai dari hari pertama menstruasi (hari pertama darah keluar) hingga hari sebelum menstruasi berikutnya dimulai. Berikut langkah-langkah praktis yang bisa Anda lakukan:
1. Catat hari pertama menstruasi Anda
Siklus haid dimulai pada hari pertama darah haid keluar, bukan saat bercak atau spotting muncul. Misalnya, jika Anda mulai haid pada tanggal 1 September, maka tanggal tersebut dianggap sebagai hari pertama dari siklus menstruasi Anda.
2. Catat hari pertama menstruasi berikutnya
Siklus menstruasi berakhir pada sebelum menstruasi berikutnya dimulai. Misalnya, jika haid berikutnya dimulai pada tanggal 28 September, maka siklus Anda berlangsung dari 1 September hingga 27 September.
3. Hitung jarak hari
Hitung jumlah hari dari hari pertama menstruasi di bulan ini hingga hari sebelum menstruasi dimulai di bulan berikutnya. Contoh: Jika hari pertama haid Anda adalah 1 September dan hari pertama menstruasi berikutnya adalah 28 September, maka siklus menstruasi Anda adalah 27 hari.
4. Catat dan pantau selama beberapa bulan
Lakukan pencatatan tadi selama beberapa bulan berturut-turut untuk mengetahui pola siklus menstruasi Anda. Umumnya wanita memiliki siklus yang berkisar antara 21-35 hari, namun ini bisa saja bervariasi.
Dengan memantau siklus ini setiap bulan, Sahabat RSPR dapat menentukan pola siklus yang paling sering terjadi, yang kemudian dapat membantu menentukan masa subur.
Cara Menentukan Masa Subur
Masa subur biasanya terjadi pada hari ke-12 hingga ke-16 dari siklus haid. Ini adalah periode di mana ovulasi terjadi dan sel telur dilepaskan. Bagi Sahabat RSPR yang merencanakan kehamilan, mengetahui masa subur tentu begitu penting.
Contoh cara menghitungnya, jika Anda memiliki siklus haid dengan jarak 27 hari, maka hari ke-12 hingga hari ke-16-nya adalah periode ovulasi atau masa subur Anda.
Nah, itulah seputar siklus haid hingga menentukan masa subur. Agar Sahabat RSPR tetap sehat, terapkan dalam keseharian ya! Dan percayakan layanan konsultasi profesional, klinik terpercaya, tempat bersalin yang terjangkau, berkualitas, dan totalitas pada Rumah Sakit Pura Raharja.
Blog Writer: Hasya Dinan Hamidah
Referensi: betterhealth.vic.gov.au, sardjito.co.id, halodoc.com, alodokter.com