Dipercaya oleh
120,000+ Orang
Pusat Kesehatan Terbaik
KARS Certification
Nomor 1
RSIA Surabaya

Orang Depresi Berakhir Ingin Bunuh Diri? Kenali Alasan dan Cara Mencegah Meningkatnya Kasus Bunuh Diri

Hi sahabat RSPR! Gak kerasa ya tahun 2024 sudah mulai memasuki bulan ke sembilan. Kalian tau gak kalau di bulan sembilan ada salah satu peringatan sedunia pada tanggal 10 September setiap tahunnya lho! Ada yang tau gak memperingati hari apa? Hari ini merupakan Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia yang biasa dikenal dengan World Suicide Prevention Day. Hari dimana kesehatan mental banyak dibicarakan untuk mencegah semakin banyaknya korban bunuh diri.

Sumber : www.pexels.com 

Topik bunuh diri mungkin akan sensitif bagi beberapa orang, namun kalian perlu tau juga nih kalau pengetahuan tentang hal ini sangat penting bagi beberapa orang. 

Kenapa sangat penting? 

Karena tidak ada yang tahu kapan kalian akan menghadapi orang terdekat kalian yang memiliki kecenderungan untuk bunuh diri atau bisa jadi kalian sendiri yang memiliki pikiran untuk mengakhiri hidup.

Seseorang yang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya atau ‘bundir’ dilakukan secara sengaja dengan berbagai cara, seperti meminum obat berlebihan (overdosis), menggantung dirinya, menabrakkan dirinya ke jalan raya atau saat kereta api sedang melintas, bahkan ada juga yang berani melompat dari tempat yang tinggi.

Sumber : www.pexels.com 

Bunuh diri sering dijadikan langkah terakhir seseorang yang tidak bisa membendung kesedihan yang berlebihan dan dirinya. Berikut merupakan beberapa alasan seseorang memiliki kecenderungan untuk bunuh diri:

Alasan pertama yang sering dikaitkan dengan bunuh diri adalah gangguan mental. Gangguan mental seperti depresi, bipolar, gangguan kecemasan atau bahkan skizofrenia dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengakhiri hidup. 

Kehidupan sosial yang buruk dapat memicu seseorang untuk melakukan bunuh diri. Sosial yang buruk seperti menjadi korban perundungan, kesulitan ekonomi, ditelantarkan, tekanan di tempat kerja yang berlebihan, dan kurang dukungan orang tua dapat  melukai perasaan seseorang, membuat perasaan tidak aman dan sebagainya.

    Tak jarang mungkin kalian lihat kalau orang-orang yang sedang ‘kacau’ larinya kepada alkohol atau bahkan narkoba yang dapat memperburuk kondisi mental seseorang itu sendiri. Kondisi mental yang semakin memburuk atau tidak stabil dapat memicu perasaan untuk bunuh diri.

      Pengalaman buruk yang tidak dapat dilupakan membuat seseorang akan terus-menerus memikirkannya, membuat orang traumatis dengan hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman tersebut. Korban pelecehan, kekerasan, atau diselingkuhi orang tersayang dapat meninggalkan luka yang sulit untuk disembuhkan.

        Alasan terakhir yang sering ditemui di masyarakat sekitar kita adalah pasien yang mengidap penyakit tertentu. Entah karena sulit untuk disembuhkan, terlalu sakit untuk dirasakan, atau bahkan rasa putus asa yang berlebihan akan membuat pasien lebih mudah menyerah daripada bertahan untuk hidup.

        Sumber : www.pexels.com 

        Sahabat RSPR, sesulit apapun hidup kalian, bunuh diri bukanlah jawaban dari semuanya.

        Mengapa begitu?

        Baca juga : Pikiran Penuh? Hati Gelisah? Yuk Ikuti 5 Tips Menjaga Kesehatan Mentalmu! 

        Mengakhiri dir sendiri hanya akan meninggalkan penyesalan dan kepahitan bagi orang terdekat kalian. Ingatlah rasa sakit itu hanya sementara, perasaan marah atau putus asa itu hanya angin lalu. Jangan sampai emosi menguasai pikiran kalian tanpa memikirkan dampak kedepannya akan seperti apa.

        Meskipun terlihat seperti tidak ada harapan, kalian hanya perlu yakin, percaya bahwa suatu saat ada harapan lain yang dapat menjawab kegelisahan atau permasalahan kalian. Dengan bantuan yang tepat, kalian pasti bisa melewati masa-masa sulit itu.

        Sumber : www.pexels.com 

        Beberapa cara bisa dilakukan untuk menolong seseorang yang kalian sayang terbebas dari pikiran untuk bunuh diri, diantaranya adalah:

          Kalau kalian merasa orang terdekat kalian sedang berjuang keluar dari titik terendahnya, cobalah bertanya dengan baik-baik bagaimana perasaannya saat itu dan apa yang akan dilakukan kedepannya. Jika mereka ingin mengakhiri hidupnya, janganlah sesekali men-judge keputusan mereka. Justru kalian perlu mencoba membuka mata mereka dari sudut pandang lainnya agar mereka bisa berpikir dua kali sebelum benar-benar melakukan pengakhiran nyawa.

            Jika sudah terlalu berat beban hidup yang dipikul kalian, konseling kepada psikolog dapat menjadi solusi untuk membantu menganalisis permasalahan kalian dan bagaimana jalan keluar yang terbaik agar kalian tidak depresi lagi.

              Langkah selanjutnya yang dapat dicoba adalah dengan hidup sehat, seperti makan tepat waktu, tidur 8 jam sehari, berolahraga. Mengapa bisa membantu untuk mengatasi bunuh diri? Karena kalian akan lebih sibuk untuk menjaga kesehatan tubuh kalian, pikiran juga akan lebih realistis saat mencoba menjadi jalan keluar dari suatu masalah. Selain itu, gak perlu overthinking sebelum tidur, biar tidur kalian nyenyak dan lebih fresh menjalani hari esok. Percaya aja semua masalah akan berlalu!

              Ingatlah kalau kalian itu diciptakan oleh Tuhan untuk tujuan tertentu. Jika terlintas untuk melakukan bunuh diri, kalian cuma perlu tahu bahwa kalian itu gak sendirian. Mintalah bantuan pada orang yang kalian percaya. Yakin deh, masih banyak yang sayang sama kalian!  
              So, sahabat RSPR udah pada paham semua-kan tentang mengapa kita harus ikut mencegah bunuh diri? Pada tanggal 10 September ini sangat berarti agar angka kasus ini di dunia tidak meningkat. Dari perhatian kecil yang kalian luangkan, akan sangat berarti bagi seseorang diluar sana yang membutuhkan bantuan! Jangan menyerah ya, salam sehat!

              Blog Writer : Achmad Maydi Setyo Hariyanto

              Referensi : hellosehat.com, halodoc.com, klikdokter.com

              Related Posts

              Leave a Reply