Dipercaya oleh
120,000+ Orang
Pusat Kesehatan Terbaik
KARS Certification
Nomor 1
RSIA Surabaya

Hati-Hati! Ini 5 Coping Mechanism yang Salah dan Diam-Diam Merusak Mentalmu

Sahabat RSPR, pernah kan merasa stres? Stres adalah bagian dari kehidupan yang pasti dialami oleh setiap orang. Stres bisa berasal dari berbagai hal, seperti pekerjaan, hubungan interpersonal, masalah keuangan, atau bahkan perubahan besar dalam hidup. Coping mechanism muncul sebagai respons alami tubuh terhadap stres ini.

macam coping mechanism

Sumber : www.pexels.com

Sahabat RSPR, tahukah bahwa coping mechanism adalah cara yang kita gunakan untuk menghadapi stres, tekanan, atau masalah dalam kehidupan? Ini seperti pertahanan diri kita yang otomatis muncul saat merasa terancam atau tidak nyaman. Coping mechanism membantu kita menjaga keseimbangan emosi dan mental agar tetap bisa menjalani aktivitas sehari-hari. 

Tujuan dari coping mechanism adalah untuk mengurangi tekanan mental atau emosional agar seseorang dapat kembali berfungsi secara normal dalam kesehariannya. Coping mechanism bisa bersifat adaptif (sehat) atau maladaptif (tidak sehat), tergantung pada cara penerapannya.

Coping mechanism sangat penting karena dapat mempengaruhi cara seseorang menghadapi masalah. Jika digunakan dengan benar, coping mechanism bisa membantu menjaga kesehatan mental, mengurangi stres, dan meningkatkan kualitas hidup. Namun, coping mechanism yang salah justru bisa menambah masalah dan merusak kesehatan mental.

Tanpa strategi coping mechanism yang efektif, perubahan hidup yang terlalu banyak dan berlangsung dalam waktu singkat dapat memicu masalah kesehatan mental, seperti kecemasan dan depresi. Kondisi ini seringkali disertai dengan munculnya atau memburuknya gangguan kesehatan fisik akibat tingginya tingkat stres yang dialami.

Berikut beberapa dampak negatif yang mungkin timbul akibat stres berkepanjangan:

  • Gangguan tidur
  • Perubahan pola makan
  • Sakit kepala
  • Gangguan pencernaan atau sakit perut
  • Nyeri otot dan tubuh pegal
  • Hilangnya minat terhadap aktivitas yang sebelumnya menyenangkan
  • Peningkatan tekanan darah

Stres yang tidak dikelola dengan baik bisa berdampak pada kesejahteraan secara keseluruhan, mengganggu fungsi sehari-hari, dan menurunkan kualitas hidup.

Folkman dan Moskowitz mengkategorikan coping mechanism ke dalam empat jenis utama yang umum digunakan, yaitu:

1. Problem-Focused Coping

Ini adalah strategi untuk mengatasi masalah secara langsung dengan mencari solusi. Contohnya adalah menyusun rencana untuk mengatasi hambatan di tempat kerja.

2. Emotion-Focused Coping

Strategi ini bertujuan untuk meredakan emosi negatif tanpa mengatasi sumber masalahnya. Misalnya, berusaha menenangkan diri dengan meditasi atau mendengarkan musik.

3. Meaning-Focused Coping

Strategi ini dengan mencari makna atau hal positif dari situasi sulit, sehingga seseorang bisa merasa lebih kuat dan termotivasi meskipun sedang menghadapi tantangan.

4. Social Coping (Support-Seeking) 

Strategi terakhir yaitu dengan meminta bantuan dari orang lain, seperti teman atau keluarga. Ini bisa berupa dukungan emosional, seperti mendengarkan curhatan, atau bantuan praktis, seperti memberikan saran atau bantuan langsung..

Free Two Persons Holding Drinking Glasses Filled With Beer Stock Photo

Sumber : www.pexels.com

Meskipun hal tersebut bertujuan untuk membantu kita mengatasi stres, namun tidak semua cara mengatasi stres itu sehat. Berikut adalah 5 coping mechanism yang seringkali kita lakukan tanpa sadar, namun justru merusak kesehatan mental kita:

1. Melampiaskan Emosi dengan Makan Berlebihan

Menggunakan makanan sebagai pelarian dari stres dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan masalah kesehatan lainnya.

2. Mengonsumsi Alkohol atau Narkoba

Banyak orang menggunakan zat ini untuk menghilangkan rasa cemas atau sedih, namun efek jangka panjangnya justru memperburuk kesehatan mental dan fisik.

3. Mengisolasi Diri dari Lingkungan Sosial

Menghindari interaksi dengan orang lain mungkin terlihat sebagai solusi mudah untuk mengurangi tekanan, tetapi ini justru dapat memperparah perasaan kesepian dan depresi.

4. Bekerja Berlebihan (Workaholism)

Mencoba melupakan masalah dengan tenggelam dalam pekerjaan bisa menyebabkan burnout dan masalah kesehatan lainnya.

5. Shopping Therapy atau Berbelanja Secara Berlebihan

Menggunakan belanja untuk mengatasi stres dapat menyebabkan masalah finansial dan menambah beban pikiran.

Coping mechanism yang sehat dapat membantu kita mengatasi stres dengan cara yang lebih adaptif dan produktif. Berikut adalah beberapa cara untuk mengembangkan coping mechanism yang sehat:

  1. Identifikasi stresor: Kenali apa saja yang membuat stres.
  2. Latih manajemen stres: Pelajari teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga.
  3. Jalin hubungan sosial: Berinteraksi dengan orang-orang terdekat dan mencari dukungan dari orang-orang di sekitar kita, seperti keluarga, teman, atau komunitas. 
  4. Berolahraga secara teratur: Olahraga dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan mood.
  5. Cari bantuan profesional: Jika stress yang kita alami terasa terlalu berat untuk diatasi sendiri, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog.

Sahabat RSPR, Saat menghadapi stres atau tekanan, penting sekali untuk kita memilih coping mechanism yang sehat agar bisa membantu mengurangi beban mental tanpa menyebabkan masalah baru. Dengan menerapkan coping mechanism yang benar, kita bisa meningkatkan kualitas hidup dan menjaga kesehatan mental dengan baik. Sahabat RSPR Yuk, mulai terapkan coping mechanism yang sehat dari sekarang untuk hidup lebih bahagia dan seimbang!

Blog Writer : Pinda

Referensi : Folkman, S., & Moskowitz, J. T. (2004). Coping: Pitfalls and promise. Annual Review of Psychology dan Alodokter.com

Related Posts

Leave a Reply