Dipercaya oleh
120,000+ Orang
Pusat Kesehatan Terbaik
KARS Certification
Nomor 1
RSIA Surabaya

Bronkopneumonia (Pneumonia) Penyebab Kematian Bayi Dan Anak-Anak Nomor Satu Di Dunia? Kenali Tanda Awalnya Dan Cegah Dengan Vaksin PCV!

Moms and Dads harus tahu dan waspada nih! Bronkopneumonia merupakan penyakit yang dimana sering dijumpai pada bayi dan anak kecil karena kekebalan tubuhnya masih lemah dalam melawan infeksi. Infeksi ini bisa berbahaya loh! dimana dapat menyebabkan kematian terbesar pada anak-anak di seluruh dunia. Pada tahun 2019 menurut WHO dilaporkan bahwa penyakit ini membunuh sebanyak 740.180 anak dibawah usia 5 tahun. Di Indonesia sendiri bronkopneumonia merupakan penyebab kematian kedua pada anak di bawah usia lima tahun setelah penyakit kardiovaskular dan tuberkulosis, dengan angka kejadian tahunan sebesar 23–27%. Oleh itu untuk mengetahui dan memahami lebih lanjut penyakit ini simak artikel ini lebih lanjut.

Source: gooddoctor.co.id

Apa itu Bronkopneumonia anak?

Peradangan pada saluran napas utama dan area alveol (kantung udara paru-paru) dikenal sebagai bronkopneumonia. Penyakit ini dapat menyebabkan kesulitan bernapas pada bayi dan anak karena saluran udara mereka yang menyempit. Ini adalah salah satu jenis pneumonia (infeksi paru-paru) yang dapat terjadi pada anak-anak. Kondisi ini terjadi karena alveoli terisi nanah atau cairan lainnya, sehingga sulit bagi oksigen untuk masuk ke aliran darah. Peradangan di kedua paru-paru dan alveoli juga mencegah anak mendapatkan udara yang cukup, yang dapat menyebabkan masalah pernapasan. 

Bronkopneumonia sendiri memiliki gejala awal yang umum adalah demam, menggigil, serta berkeringat yang membuat tidak nyaman. Adapun gejala lain yang sering terjadi yaitu:

  • Jantung berdetak lebih cepat dari biasanya
  • Kadar oksigen menurun
  • Napas menjadi lebih cepat hingga sulit bernapas
  • Sakit dada saat batuk (batuk berdahak)
  • Kehilangan nafsu makan dan minum
  • Sulit tidur dan semakin rewel.
  • Gelisah
  • Muntah
  • Wajah terlihat pucat
  • Bibir dan kuku menjadi kebiruan

Bila dari gejala di atas sudah mulai muncul tanda-tanda pada anak-anak dan bayi segera cepat lakukan penanganan dan pergi ke dokter agar tidak berisiko tinggi nantinya.

Lalu Apa Saja Penyebab Bronkopneumonia pada Anak?                                               

Infeksi bakteri di paru-paru, seperti Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenza tipe b (Hib) adalah penyebab paling umum dari bronkopneumonia. Tak lupa kuman yang berbahaya dapat masuk ke bronkus dan alveolus dan berkembang biak, menyebabkan bronkopneumonia. Selain itu, bakteri atau kuman dapat menyebar dengan bersin dan batuk.

Faktor Risiko terjadi Pneumonia pada Bayi:

  • Jenis kelamin laki-laki
  • Ibu melahirkan pada usia di atas 35 tahun
  • Orang tua bayi merupakan perokok aktif
  • Bayi lahir prematur
  • Bayi tidak menerima ASI eksklusif

Diagnosis Bronkopneumonia                                                                                                

Untuk melakukan diagnosis dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, melihat riwayat kesehatan serta melakukan tes. Beberapa jenis tes yang dilakukan:

  1. Tes Darah,memeriksa apakah ada tanda-tanda  infeksi
  2. CT Scan/Rontgen Dada, menentukan luas infeksi
  3. Tes Dahak, memeriksa penyebab terjadinya infeksi
  4. Tes analisis gas darah, menentukan kadar oksigen dalam darah seseorang 
  5. Oksimetri nadi, menghitung jumlah oksigen yang mengalir melalui aliran darah

Pengobatan Bronkopneumonia pada Anak                                                                  

  1. Pastikan anak mendapatkan cukup tidur dan minum cairan. 
  2. Untuk meredakan demam, gunakan obat seperti parasetamol. 
  3. Untuk meredakan batuk, gunakan obat yang diresepkan oleh dokter 

Namun bila mengalami kasus yang parah, perlu dilakukan rawat inap di rumah sakit untuk menerima perawatan lain:

  • antibiotik melalui IV atau mulut,
  • cairan IV lainnya jika anak kurang asupan cairan,
  • terapi oksigen, dan
  • perawatan mengeluarkan lendir serta pernapasan.

Tak hanya diobati saja, kita juga bisa mencegah loh Moms and Dads, supaya bayi ataupun anak-anak kita tidak terdiagnosis penyakit Bronkopneumonia. Oleh karena itu langkah awal yang diperlukan dalam pencegahan penyakit ini adalah dengan cara memberikan vaksin, agar tidak mudah terserang dan terhindar dari penyakit yang berbahaya ini. Selain vaksinasi pencegahan infeksi pneumonia pada anak dap hiu at dilakukan dengan cara memberi ASI eksklusif selama enam bulan, pemenuhan nutrisi yang baik, serta menghindari polusi. 

Vaksin PCV Penting untuk Bayi                                                                                 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa vaksin adalah metode pencegahan pneumonia yang paling efektif dan sukses. Bayi akan diberi vaksin pneumococcal conjugate (PCV) untuk mencegah pneumonia. Meningitis, sinusitis, otitis media akut, dan bakteremia adalah beberapa penyakit lain yang disebabkan oleh bakteri pneumokokus yang dapat dicegah oleh vaksin ini. Meskipun PCV sangat penting, vaksinasi bayi masih sangat tertinggal dibandingkan vaksinasi lainnya. Namun, data dari tahun 2011–2020 menunjukkan bahwa vaksinasi PCV dapat mencegah 21 juta kasus bakteri pneumokokus dan menyelamatkan 1,5 juta jiwa.

Waktu Tepat Vaksin PCV

  • Saat usia 2, 4, dan 6 bulan: Vaksin PCV diberikan sebanyak dua kali dengan booster pada usia 12–15 bulan. IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), Kementerian Kesehatan RI, dan WHO merekomendasikan jadwal ini
  • Usia 7–12 bulan:Vaksin PCV diberikan sebanyak 2 kali dengan jeda waktu minimal 1 bulan. Pemberian dosis tambahan (booster) dilakukan setelah bayi berusia 12 bulan, dengan jeda waktu setidaknya 2 bulan dari dosis sebelumnya
  • Usia 1–2 tahun: Vaksin PCV diberikan sebanyak 2 kali dengan jeda waktu 2 bulan.
  • Usia 2–5 tahun: Vaksin PCV10 diberikan sebanyak 2 kali dengan jarak minimal 2 bulan, dan vaksin PCV13 sebanyak 1 kali.

Refrensi : alodokter.com, kemkes.go, stikesrspadgs.ac.id, halodoc.com, hellosehat.com

Related Posts

Leave a Reply