Dalam bidang kesehatan masyarakat, penyakit menular pada anak-anak masih menjadi perhatian serius, terutama di Indonesia. Mumps atau gondongan adalah salah satu penyakit yang harus diwaspadai oleh orang tua. Terlepas dari fakta bahwa jumlah kasus telah berkurang karena program imunisasi, kemungkinan penularan masih ada, terutama di tempat-tempat yang padat seperti sekolah dan tempat penitipan anak.
World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa sebelum vaksin MMR diperkenalkan secara luas, jutaan anak diserang mumps setiap tahun di seluruh dunia. Laporan dari Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa cakupan imunisasi MMR tahun 2022 di Indonesia mencapai sekitar 88%, kurang dari target 95% yang diperlukan untuk menciptakan kekebalan kelompok. Tidak banyak orang yang tahu tentang pentingnya vaksinasi dan bagaimana mencegah penularan, yang memungkinkan penyakit ini menyebar di kalangan anak-anak. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk memahami prosedur pencegahan dan menjaga kesehatan anak mereka untuk menghindari mumps dan efek sampingnya. Baca artikel ini hingga akhir untuk menghindari mumps pada buah hati anda.

Gondongan atau mumps, yang juga dikenal sebagai parotitis, adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus paramyxovirus yang berpindah dari satu orang ke orang lain melalui air liur, sekresi hidung, dan kontak pribadi yang dekat, terutama menyerang kelenjar ludah (parotis) di dekat telinga, lebih sering terjadi pada anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi lengkap, namun juga dapat menyerang orang dewasa, dan meskipun biasanya tidak berakibat fatal, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan tepat.
Gejala Apa yang Dialami?
Gondongan atau mumps adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dan paling sering menyerang kelenjar air liur (parotis) di dekat telinga, menyebabkan pembengkakan pada area rahang. Gejala biasanya muncul 2-3 minggu setelah terinfeksi.
Gejala Awal Mumps atau Penyakit Gondongan Meliputi:
- pegal-pegal,
- sakit kepala,
- kehilangan nafsu makan,
- kelelahan,
- demam ringan,
- nyeri rahang terutama saat mengunyah, dan kadang nyeri telinga.
Dalam beberapa hari, kelenjar parotis akan membengkak dan terasa nyeri, menyebabkan pipi tampak membesar. Pembengkakan ini dapat terjadi secara bertahap dan berlangsung sekitar 3-5 hari, terkadang disertai pembengkakan kelenjar air liur di bawah rahang dan lidah. Gejala lain yang mungkin timbul meliputi nyeri pada sisi wajah yang bengkak, nyeri atau kesulitan saat menelan, demam hingga 39.4 derajat Celsius, mulut kering, dan nyeri sendi
Pada orang dewasa, gejalanya serupa tetapi bisa lebih parah, dengan kemungkinan komplikasi yang lebih tinggi, seperti pembengkakan pada buah zakar pada pria, dan bahkan sekitar 70-80% kasus menunjukkan pembengkakan kelenjar di kedua sisi wajah.
Penyebab Penularan Mumps atau Penyakit Gondongan
Gondongan disebabkan oleh virus mumps, yaitu virus RNA dari keluarga Paramyxoviridae yang memiliki dua lapisan glikoprotein. Virus ini rentan terhadap panas dan sinar ultraviolet. Penularan gondongan terjadi melalui:
- kontak langsung,
- percikan air liur,
- bersin atau batuk, munatahan
- berbagi alat makan dan minum,
- mencium, atau menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus.
Virus mumps dapat ditemukan dalam urine sejak hari pertama hingga hari ke-14 setelah kelenjar membengkak. Penderita gondongan masih dapat menularkan virus selama 9 hari sejak pembengkakan kelenjar terdeteksi, sehingga disarankan untuk tidak masuk sekolah atau beraktivitas di tempat ramai untuk mencegah penyebaran penyakit.
Pencegahan yang Bisa Dilakukan
- Imunisasi MMR adalah cara paling efektif untuk mencegah gondongan, diberikan dalam dua dosis:, dosis pertama pada usia 12-15 bulan dan dosis kedua pada usia 4-6 tahun, namun jika belum sempat dilakukan, vaksin pertama dapat diberikan saat anak berusia 3 tahun.
- Selain itu, menjaga kebersihan dengan rutin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir
- Serta menghindari berbagi pakai barang pribadi, seperti piring, sendok, gelas, atau sikat gigi, juga penting.
- Tak lupa untuk meningkatkan daya tahan tubuh dengan konsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup, dan olahraga teratur, serta menghindari kontak dengan individu yang sehat, terutama anak-anak dan kelompok dengan gangguan imunitas, dapat membantu mencegah penyebaran gondongan.
Cara Tetap Menjaga Kesehatan Anak Ketika Terkena Mumps atau Penyakit Gondongan
Untuk memastikan anak yang terkena gondongan tetap sehat, bisa dilakukan beberapa cara diantaranya:
- Pastikan mereka mendapatkan istirahat yang cukup dan banyak minum air putih.
- Untuk meredakan nyeri, kompres air hangat atau dingin pada kelenjar yang membengkak.
- Hindari makanan keras, asam, atau berminyak, karena anak biasanya mengalami nyeri saat makan. Sebaiknya berikan makanan lunak yang mudah dikunyah.
- Beri anak pereda nyeri sesuai anjuran dokter jika mereka sakit.
- Anak sebaiknya tidak masuk sekolah untuk mencegah penularan kepada teman-temannya
- Tetap bersih dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah merawat anak
- Ajari untuk menutup hidung dan mulut saat mereka batuk atau bersin.
- Selain itu, secara teratur bersihkan mainan, permukaan kasar, dan gagang pintu dengan disinfektan.
Apabila gejala tidak kunjung membaik, segera konsultasikan dengan Dokter Spesialis Anak di RS Pura Raharja untuk pemeriksaan lebih lanjut guna mencegah komplikasi yang tidak diinginkan.
Referensi: doktersehat.com, biofarma.co.id, alomedika.com, bunda.co.id