Setiap orang tua tentu menginginkan anaknya tumbuh sehat dan berkembang dengan optimal, baik secara fisik maupun mental. Namun, ada beberapa kondisi kesehatan yang kerap luput dari perhatian karena gejalanya tampak ringan atau dianggap wajar, namun dapat berdampak jangka panjang adalah adenoid facies. Kebiasaan bernapas melalui mulut yang sering terjadi pada anak-anak. Meski terlihat sepele, kondisi ini bisa menjadi tanda adanya gangguan pada saluran pernapasan yang memengaruhi kualitas tidur, daya tahan tubuh, hingga bentuk wajah anak.
Dalam artikel ini, kita akan membahas salah satu kondisi yang penting untuk dikenali sejak dini oleh orang tua, yaitu adenoid facies. Kenali tanda-tandanya, penyebabnya, serta cara penanganannya agar dampaknya tidak berlanjut ke masalah yang lebih serius. Simak penjelasan lengkapnya lewat artikel berikut ini.

Adenoid Facies?
Pernah dengar tidak apa itu Adenoid Faces? Penyakit ini jarang banget di dengar atau bahkan diketahui oleh banyak masyarakat loh. Karena hal tersebut, di dalam artikel ini akan membahasnya secara ringkas dan jelas agar masyarakat lebih mengetahui tentang penyakit ini.
Adenoid Facies
Adenoid adalah jaringan kecil di bagian atas tenggorokan, tepat di belakang rongga hidung. Fungsinya mirip dengan amandel, tetapi adenoid berada di atas amandel dan tidak dapat dilihat langsung dari mulut, berbeda dengan amandel, yang dapat dilihat di bagian belakang tenggorokan.
Pada kondisi tertentu, infeksi dapat menyebabkan adenoid membesar. Biasanya, pembesaran ini akan mengecil kembali setelah infeksi selesai. Namun, pada sebagian anak, adenoid tetap membesar bahkan setelah infeksi selesai. Pembesaran adenoid adalah kondisi yang cukup umum pada anak-anak. Namun jika tidak ditangani dengan benar, pembesaran ini dapat memengaruhi pernapasan dan menyebabkan adenoid facies, perubahan bentuk wajah.
Ciri-Ciri Pada Adenoid Facies
- Sering mengorok saat tidur
- Mulut dan bibir kering
- Hidung sering tersumbat/pilek kronis
- Mudah lelah
- Wajah tampak seperti melongo
- Suara terdengar sengau karena saluran pernapasan tersumbat
- Sering ngeces saat tidur
Penyebab Adenoid Facies
Adenoid facies pada anak disebabkan oleh pembesaran amandel faring, yang juga dikenal sebagai hipertrofi amandel faring. Pembesaran amandel faring pada anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang penting untuk diperhatikan oleh orang tua. Salah satu penyebab utamanya adalah:
- infeksi saluran pernapasan atas yang terjadi berulang kali, seperti pilek, flu, atau radang tenggorokan. Infeksi yang sering kambuh ini dapat menyebabkan peradangan kronis, sehingga amandel faring menjadi membesar.
- Selain itu, alergi terhadap debu, serbuk sari, atau alergen lainnya juga bisa memicu peradangan pada jaringan amandel, yang lama-kelamaan menyebabkan pembengkakan.
- Faktor keturunan juga berperan dalam kondisi ini. Anak yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat pembesaran amandel cenderung memiliki risiko lebih tinggi mengalami hal serupa.
- Tak hanya itu, paparan polusi udara dan lingkungan yang tidak bersih juga dapat memicu iritasi pada saluran pernapasan dan memperburuk kondisi amandel.
- Terakhir, anak-anak dengan daya tahan tubuh yang lemah atau menderita penyakit tertentu juga lebih rentan mengalami pembesaran amandel faring yang berkelanjutan. Semua faktor ini dapat berkontribusi pada munculnya adenoid facies jika tidak ditangani dengan baik.
Cara Mengatasinya
Jika orang tua mencurigai adanya pembesaran adenoid pada anak, misalnya anak sering bernapas lewat mulut, tidur mendengkur, atau mengalami gangguan tidur, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter anak atau spesialis THT. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan, bila perlu, pemeriksaan tambahan untuk menegakkan diagnosis dan menentukan pengobatan yang sesuai. Penanganan adenoid face umumnya mencakup beberapa pendekatan berikut:
- Pemantauan
Jika gejalanya ringan, dokter mungkin menyarankan pemantauan rutin tanpa tindakan segera. - Pemberian Obat
Obat seperti semprotan hidung kortikosteroid atau antibiotik dapat digunakan untuk mengurangi peradangan atau infeksi. - Terapi Alergi
Bila pembesaran adenoid disebabkan oleh alergi, dokter mungkin akan memberikan pengobatan khusus untuk mengontrol alergi. - Tindakan Operatif (Adenoidektomi)
Jika gejala sudah parah dan mengganggu, seperti gangguan tidur berat atau kesulitan bernapas, operasi pengangkatan adenoid (adenoidektomi) bisa menjadi pilihan.
Setiap anak memerlukan pendekatan yang berbeda. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mendiskusikan semua pilihan pengobatan bersama dokter agar mendapatkan penanganan terbaik sesuai kondisi anak.
Pencegahan Yang Bisa Dilakukan
Meskipun adenoid face tidak selalu bisa dicegah sepenuhnya, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi risikonya serta mengelola gejala yang muncul, diantaranya;
- Menjaga kebersihan tangan dan lingkungan anak penting untuk mencegah infeksi saluran napas berulang.
- Jika anak memiliki alergi, hindari pemicu yang diketahui dan gunakan obat sesuai anjuran dokter.
- Menjalani pola hidup sehat seperti makan bergizi, cukup tidur, dan rutin beraktivitas fisik juga membantu memperkuat daya tahan tubuh.
- Selain itu, pemeriksaan rutin ke dokter anak dapat membantu mendeteksi gangguan sejak dini dan memberikan penanganan lebih cepat.
- Menghindari paparan asap rokok dan polusi udara juga sangat disarankan agar saluran napas tetap sehat.
Jika anak menunjukkan gejala seperti kesulitan bernapas, tidur terganggu, atau perubahan bentuk wajah, segera periksakan ke dokter spesialis. Langkah-langkah ini tidak menjamin pencegahan total, namun sangat membantu dalam mengurangi risiko dan mencegahnya.
Referensi: mommiesdaily.com, edumasterprivat.com, pmc.ncbi.nlm.nih.go