Dipercaya oleh
120,000+ Orang
Pusat Kesehatan Terbaik
KARS Certification
Nomor 1
RSIA Surabaya

Menjaga Kesehatan Balita: Peran Penting Asupan Gizi dan Kebiasaan Sehari-hari

Blog Writer : Natali Kristanti Prabowo

Source : istock.com

Halo bunda, sobat RSPR! Bun, Kesehatan bayi sangat penting bagi setiap orangtua. Dalam rentang waktu yang singkat namun penting ini, upaya pencegahan dan perawatan membentuk pertumbuhan fisik mereka dan perkembangan mental dan emosional mereka di masa mendatang. 

Dalam artikel ini, akan membahas berbagai teknik dan pengetahuan penting untuk merawat balita dengan cinta dan ilmu pengetahuan, membimbingnya ke masa depan yang cerah dan sehat. Ada sejumlah tindakan sederhana yang dapat dilakukan oleh bunda agar si kecil tetap sehat, mulai dari kebiasaan sehari-hari yang mendorong pertumbuhan yang sehat hingga pemahaman tentang perawatan medis yang diperlukan. Mari kita belajar untuk memastikan bahwa setiap tindakan yang kita ambil akan memberikan dasar yang kokoh untuk masa depan yang cerah bagi balita kita.

NUTRISI YANG DIBUTUHKAN ANAK

Source : istock.com

Memasuki usia balita, si Kecil tidak perlu lagi makanan yang dihaluskan, Bun. Dia sudah bisa menyantap menu keluarga di rumah. 

Ini sebenarnya sangat membantu Bunda menyajikan menu makanan karena memasak hanya sekali. 

Selain itu, makanan yang tersedia untuk anak-anak berusia satu tahun ke atas semakin bervariasi dan dapat disesuaikan dengan menu orang dewasa. Namun, bunda harus berhati-hati dalam memilih agar tubuhnya mendapatkan nutrisi dan gizi yang seimbang untuk pertumbuhannya. 

Jika Anda ingin membuat menu untuk balita, pastikan bahwa makanan yang dikonsumsi si Kecil mengandung nutrisi berikut. 

1. Karbohidrat

Karbohidrat adalah sumber energi, nutrisi, dan serat yang baik untuk balita. Dua jenis karbohidrat yang ada di makanan Bun adalah karbohidrat kompleks dan sederhana. Karbohidrat kompleks lebih sulit dicerna dan membuat si Kecil kenyang lebih lama. Nasi, oatmeal, roti, pasta, kentang, ubi, jagung, dan singkong adalah beberapa contoh makanan yang mengandung karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana, yang juga dikenal sebagai gula, dapat ditemukan dalam buah-buahan, susu, dan gula putih.
Sementara itu contoh buah seperti pisang, dapat memberikan karbohidrat dan mineral yang juga menyehatkan tubuh anak

2. Serat

Tubuh anak membutuhkan serat setiap hari. Serat adalah jenis karbohidrat yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, Bun. Makan makanan kaya serat dapat membantu pencernaan dan mempercepat pengeluaran tinja si Kecil. Selain itu, masalah seperti konstipasi atau sembelit pada anak juga dapat dihindari.

Bunda biasanya bisa secara alami mendapatkan makanan berserat dari sayur-sayuran, seperti sayuran berdaun hijau. Misalnya seperti bayam, brokoli, kale, sawi, hingga kangkung. Lalu buah-buahan, ada sejumlah buah yang dapat menjadi pilihan, termasuk alpukat, jeruk, pisang, hingga blueberry dan kacang-kacangan.

3. Protein

Protein sendiri sangat penting untuk membantu regenerasi sel tubuh dan meningkatkan fungsi kognitif anak. Selain itu, asupan protein yang tepat dapat membantu pertumbuhan anak dengan membantu mereka tumbuh dengan sehat dan memiliki berat badan yang sehat.

Untuk memenuhi kebutuhan protein balita, Bunda bisa memberikan berbagai jenis makanan, seperti produk hewani dan nabati. Beberapa jenis makanan yang baik untuk balita adalah telur, daging ikan, daging ayam, daging merah, makanan laut, kacang-kacangan, sayuran, biji-bijian, tahu, dan tempe.

4. Lemak

Untuk memenuhi kebutuhan gizi balita, jangan lupa menambahkan lemak ke dalam makanan anak Anda. Namun, Bunda harus memperhatikan apakah lemak tersebut sehat atau tidak.

Lemak berfungsi sebagai energi, menjaga tubuh hangat, melindungi organ penting, dan membantu menyerap vitamin.

American Heart Association mengatakan bahwa anak balita usia dua hingga tiga tahun sebaiknya mengonsumsi sekitar tiga puluh hingga tiga puluh lima persen dari kalori total mereka dalam bentuk lemak.

Makanan hewani (daging dan susu) dan kacang-kacangan adalah sumber lemak yang dapat dikonsumsi, Bunda. Selain itu juga ada buah-buahan yang dapat memenuhi kebutuhan lemak si kecil. Sebagai contoh, alpukat mengandung lemak tidak jenuh dengan kadar tinggi yang menyehatkan tubuh.

5. Cairan

Bunda harus memenuhi kebutuhan cairan balita selain nutrisi dari makanan.

Sebab, anak balita usia 1-5 tahun membutuhkan banyak air untuk mengisi cairan yang hilang. Balita sering mengabaikan rasa haus saat bermain, yang membuat mereka lebih rentan terhadap dehidrasi.

Tubuh anak memiliki lebih banyak air, jadi mereka lebih rentan mengalami dehidrasi saat sakit. Jadi, penting bagi Anda untuk memastikan bahwa anak Anda menerima jumlah cairan yang dibutuhkannya. Usia, ukuran tubuh anak, kesehatan, tingkat aktivitas, dan kondisi cuaca memengaruhi jumlah cairan yang diperlukan balita. 

Mengajak anak untuk minum banyak air mineral adalah salah satu caranya. Minum air mineral juga dapat membantu sistem pencernaan anak, yang mendukung perkembangan mereka. Selain itu, air mineral juga dapat meningkatkan fungsi otak, yang membuat anak lebih cerdas. Karena fungsi organ tubuhnya masih berfungsi dengan baik, anak-anak juga akan lebih aktif dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Untuk memenuhi kebutuhan cairan anak balita, selain cairan dapat terpenuhi melalui air putih atau air mineral Bunda juga dapat memberinya susu. Balita membutuhkan susu sebagai sumber vitamin D dan kalsium untuk mendukung pertumbuhan gigi dan tulang. 

IMUNISASI

Source : istock.com

Memberikan imunisasi untuk mencegah penyakit menular memungkinkan kekebalan terhadap penyakit tersebut. Jenis bakteri atau virus yang telah dilemahkan atau dimatikan untuk mendorong sistem kekebalan tubuh dengan membuat zat antibodi di dalamnya dikenal sebagai vaksin. Tubuh dilindungi di masa yang akan datang oleh antibodi ini. Imunisasi adalah proses membuat seseorang imun atau kebal terhadap suatu penyakit melalui pemberian vaksin, yang merangsang sistem kekebalan tubuh untuk membuat antibodi, seperti bakteri dan virus yang sudah lemah.

Imunisasi dasar merupakan jenis imunisasi pertama yang harus  diberikan  pada  bayi  sejak  lahir  untuk  melindungi  tubuhnya  dari  penyakit  tertentu. Kelengkaan imunisasi dasar pada bayi sebelum berusia 1 tahun dipengaruhi oleh pendidikan ibu,  sebab  pendidikan  secara  tidak  langsung  juga  akan  mempengaruhi  proses  pemahaman terhadap pengetahuan atau ilmu. Orang tua yang berpendidikan akan mempunyai pendapatan yang tinggi, lebih terpapar media dan mempunyai pengetahuan kesehatan yang baik (Aslam, M., & Kingdon,G. G. 2012).

Beberapa Imunisasi dasar yang diwajibkan oleh pemerintah untuk diberikan kepada bayi / anak antara lain :

  1. Imunisasi BCG merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit TBC yang berat.
  1. Imunisasi Hepatitis B diberikan untuk melindungi bayi dengan memberi kekebalan dalam tubuhnya terhadap penyakit Hepatitis B.
  1. Imunisasi Polio merupakan imunisasi yang dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit Poliomyelitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak.
  1. Imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus).
  1. Imunisasi campak merupakan bagian dari imunisasi rutin yang diberikan pada anak-anak.

AKTIFITAS FISIK YANG BAIK UNTUK ANAK

Source : istock.com

Setiap orang, termasuk anak-anak, memerlukan aktivitas fisik, dan orang tua harus memahami hal ini. Ini karena aktivitas fisik bukan hanya bagian dari rutinitas, tetapi juga merupakan kebutuhan sehari-hari.

Pentingnya Aktifitas Fisik Bagi Anak

Anak-anak membutuhkan aktivitas fisik untuk menjaga kesehatan secara umum, seperti orang dewasa. Secara khusus, memiliki aktivitas fisik yang cukup untuk anak-anak dapat membantu mereka mengontrol berat badan mereka dan mencegah obesitas, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan mereka di kemudian hari.

Dengan banyaknya pergerakan yang dilakukan anak, aktivitas fisik ini juga dapat membantu perkembangan motoriknya. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Pesonen AK, dkk pada 275 anak yang berusia sekitar 8 tahun menunjukkan bahwa aktivitas fisik meningkatkan pola tidur anak-anak.

Aktivitas fisik membantu anak menjadi lebih sehat dan membangun hubungan sosial yang baik dengan teman-teman sebaya. Anak-anak akan menjadi lebih percaya diri, lebih mudah berteman, dan lebih bahagia jika mereka berpartisipasi dalam aktivitas fisik di tempat umum.

American Heart Asscociation menyebutkan bahwa anak yang kurang aktif berpotensi tumbuh menjadi individu yang pasif di kemudian hari.

Berapa lama dan seperti apa aktivits fisik yang cocok untuk anak?

American Heart Association menyarankan agar anak-anak berusia 2 tahun atau lebih melakukan aktivitas fisik selama setidaknya 60 menit setiap harinya, dengan intensitas sedang yang menyenangkan dan bervariasi sesuai perkembangan sesuai usia anak. Jika anak hanya dapat beraktivitas selama 30 menit, maka anak dapat melakukan dua periode aktivitas setiap hari atau 4 periode dengan durasi masing-masing selama 15 menit.

Berikut ini jenis-jenisnya yang bisa dilakukan dan diterapkan kepada anak.

1. Aktivitas untuk meningkatkan daya tahan tubuh

Ketika anak-anak berolahraga secara teratur, mereka meningkatkan daya tahan tubuh mereka. Dengan demikian, otot-otot besar akan bergerak, jantung berdetak lebih cepat, dan pernapasan akan menjadi lebih teratur. Bermain bola basket, bersepeda, sepak bola, berenang, berjalan, dan joging adalah olahraga yang meningkatkan daya tahan tubuh anak-anak. 

2.  Aktivitas untuk memperkuat otot

Untuk meningkatkan kekuatan, anak-anak tidak perlu mengangkat beban yang berat. Mereka dapat memperkuat otot-otot mereka dengan berpartisipasi dalam aktivitas seperti memanjat, berlari, melompat, dan bergulat.

3. Aktivitas untuk melatih kelenturan

Latihan peregangan meningkatkan kelenturan tubuh karena memungkinkan sendi dan otot menekuk dan bergerak dengan mudah. Setiap hari, ajak anak-anak Anda berolahraga, seperti meraih mainan, split, menari atau joget, yoga, bela diri, dan karate. 

Setiap tindakan yang kita ambil untuk menjaga kesehatan balita memiliki dampak besar pada masa depan mereka. Mari terus berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi si kecil, dengan menyediakan lingkungan yang aman, kasih sayang yang tak terhingga, nutrisi yang seimbang, dan perawatan medis yang tepat saat dibutuhkan. Dengan melakukan ini, kita tidak hanya membantu mereka tumbuh sehat dan bahagia, tetapi juga membentuk generasi yang tangguh dan berdaya.

Sumber Artikel : www.generasimaju.co.id, www.halodoc.com/artikel, www.sehataqua.co.id, yankes.kemkes.go.id, hellosehat.com, www.klikdokter.com

Related Posts

Leave a Reply