Dipercaya oleh
120,000+ Orang
Pusat Kesehatan Terbaik
KARS Certification
Nomor 1
RSIA Surabaya

Stunting dan Cacingan: Dua Masalah yang Saling Terkait dan Menghambat Tumbuh Kembang Anak

Angka stunting di Indonesia masih cukup tinggi, sebesar 21,5% pada tahun 2023, meskipun tren penurunan terus terjadi-dari 24,4% pada 2021 menjadi 21,6% pada 2022, menurut data SSGI. Namun, pemerintah menargetkan penurunan ini menjadi 18% pada tahun 2025 dan turun lagi menjadi 14,4% pada tahun 2029. Selain itu, infeksi cacing atau cacingan terus menjadi salah satu masalah kesehatan paling penting, terutama di negara-negara tropis seperti Indonesia. Orang-orang yang paling rentan terhadap cacingan adalah anak-anak; data dari Kemenkes tahun 2021 menunjukkan bahwa ada 26 kabupaten/kota di mana prevalensi cacingan melebihi 10%. Cacingan mengganggu penyerapan gizi dan menyebabkan anemia, yang pada gilirannya meningkatkan risiko stunting. Akibatnya, memahami hubungan antara cacingan dan stunting sangat penting untuk mendukung upaya pencegahan yang lebih efektif. Simak artikel berikut sampai akhir untuk memahami perbedaan antara dua penyakit ini

Source: health.grid.id

Apa itu Cacingan dan Stunting?

  • Cacing parasit yang hidup di saluran pencernaan manusia menyebabkan infeksi yang disebut cacingan. Cacing-cacing ini, seperti cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing cambuk, cacing tambang, dan cacing kremi, dapat masuk ke dalam tubuh. Mereka masuk melalui kontak langsung dengan benda yang terinfeksi, memakan makanan atau minuman yang mengandung telur cacing, atau melalui kulit (seperti ketika cacing tambang menembus kulit). Cacing ini mengonsumsi makanan yang sudah dicerna usus. Ini menyebabkan berkurangnya asupan nutrisi tubuh, menyebabkan anemia, malnutrisi, dan gangguan pertumbuhan (terutama pada anak-anak).
  • Stunting adalah gagal tumbuh yang disebabkan oleh kekurangan gizi. Stunting berlangsung lama dan menghambat pertumbuhan fisik serta fungsi otak anak. Hal ini menyebabkan terhambatnya kemampuan anak untuk belajar dan mempengaruhi kesehatan mereka dalam jangka panjang. Akibatnya, tinggi badan anak lebih rendah dibandingkan standar usia. Asupan nutrisi yang tidak mencukupi, infeksi berulang, dan faktor lingkungan seperti sanitasi buruk adalah penyebab utama stunting. Infeksi cacing mengganggu penyerapan nutrisi penting untuk pertumbuhan optimal anak, yang menyebabkan stunting menjadi lebih parah.

Bagaimana Cacingan Penyebab Stunting?

Salah satu penyebab stunting pada anak adalah cacing, yang mengganggu proses penyerapan nutrisi. Cacing yang hidup di usus akan menyerap nutrisi penting seperti vitamin B12, asam folat, dan zat besi. Selain itu, infeksi cacing juga dapat merusak lapisan usus dan menyebabkan peradangan jangka panjang, yang semakin memperburuk penyerapan gizi. Jenis cacing seperti cacing tambang bahkan bisa menyebabkan anemia karena kehilangan darah. Hal ini menyebabkan anak menjadi lemah, sakit, dan kehilangan nafsu makan. Kekurangan gizi kronis berpotensi menyebabkan stunting jika infeksi ini berlanjut tanpa pengobatan. Oleh karena itu, untuk mendukung pertumbuhan anak yang optimal, pencegahan dan pengobatan cacingan secara teratur sangat penting.

Faktor Risiko

Masalah cacingan dan stunting yang dialami anak-anak di Indonesia diperburuk oleh faktor-faktor seperti kemiskinan, sanitasi yang tidak memadai, dan rendahnya pemahaman orang tua. 

  • Keterbatasan ekonomi membuat keluarga sulit mendapatkan makanan bergizi, air bersih, serta akses sanitasi yang layak. Pada akhirnya meningkatkan risiko infeksi cacing dan kekurangan gizi pada anak. 
  • Lingkungan yang tidak bersih, seperti kebiasaan buang air sembarangan dan tidak mencuci tangan, memudahkan penularan cacing. 
  • Selain itu, kurangnya edukasi orang tua khususnya ibu mengenai pentingnya gizi, kebersihan, dan pemberian obat cacing secara rutin juga menjadi penyebab utama. 

Penelitian menunjukkan bahwa anak yang terinfeksi cacing jenis soil-transmitted helminths (STH) memiliki risiko stunting 44% lebih tinggi. Oleh karena itu, pendekatan terpadu yang mencakup peningkatan taraf hidup, sanitasi lingkungan, dan edukasi kesehatan sangat penting untuk mengatasi kedua masalah tersebut secara efektif.

Pencegahan yang Dapat Dilakukan

Perlindungan anak dari stunting dan cacingan harus dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan. Untuk menghindari stunting, sangat penting untuk memantau perkembangan anak secara teratur. Memastikan bahwa ibu mendapatkan cukup gizi sejak kehamilan, memberikan ASI eksklusif selama enam bulan, dan memberikan MPASI yang sehat. Selain itu, kebersihan lingkungan, imunisasi lengkap, dan edukasi orang tua sangat penting dalam upaya ini. 

Sementara itu, untuk mencegah cacingan, orang menjaga kebersihan diri dan makanan, menggunakan sabun untuk cuci tangan, memotong kuku secara teratur, membersihkan lingkungan, dan mendapatkan obat cacing setiap enam bulan. Untuk memaksimalkan tumbuh kembang anak, langkah-langkah ini penting dan saling berkaitan.

Referensi: academicjournal.yarsi.ac.id, jurnal.poltekkespalembang.ac.id, ayosehat.kemkes.go.id, journal.scientic, ejurnalmalahayati.ac, klikdokter.com, ugm.ac.id 

Related Posts

Leave a Reply