Dipercaya oleh
120,000+ Orang
Pusat Kesehatan Terbaik
KARS Certification
Nomor 1
RSIA Surabaya

Cacingan: Masalah Kesehatan yang Signifikan Terjadi di Kalangan Anak-Anak Indonesia

Di antara banyak masalah kesehatan yang dihadapi anak-anak Indonesia, cacingan sering luput dari perhatian dan masih menjadi masalah yang serius. Karena gejalanya yang ringan atau tidak jelas, penyakit ini sering dianggap sepele. Namun, dampaknya pada tumbuh kembang anak bisa sangat serius, seperti menurunnya konsentrasi belajar, berat badan yang tidak ideal, dan gangguan sistem imun. Kementerian Kesehatan mencatat bahwa pada tahun 2023, sebanyak 58 juta anak menjadi sasaran program pemberian obat cacing massal, menandakan tingginya risiko infeksi di kalangan usia sekolah. Di Indonesia, tingkat cacingan berkisar antara 2,5% dan 62%, dengan prevalensi tertinggi di wilayah dengan kondisi sanitasi yang buruk. Kurangnya kesadaran akan pentingnya kebersihan, akses terbatas terhadap fasilitas sanitasi, dan minimnya edukasi kesehatan menjadi faktor yang memperparah situasi. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua dan masyarakat untuk memahami bahaya penyakit ini dan cara pencegahan yang tepat. Mari simak artikel berikut untuk mengetahui lebih lanjut.

Source: idntimes.com

Cacingan pada Anak

Cacingan adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing. Cacing merupakan parasit yang bisa menyerang berbagai organ tubuh, mulai dari saluran cerna, kulit, paru-paru, hingga hati. Penyakit ini bisa menyerang anak-anak dan juga orang dewasa. Infeksi cacing pada anak-anak dapat menyebabkan masalah pencernaan, penurunan nafsu makan, penurunan berat badan, dan bahkan menghambat perkembangan fisik dan kecerdasan anak. Kondisi ini juga dapat menurunkan ketahanan tubuh sehingga anak-anak tidak dapat bersekolah. 

Gejala yang Terjadi

Cacingan pada anak terjadi ketika telur cacing masuk ke dalam tubuh melalui tangan, mainan, makanan, atau minuman yang tercemar. Setelah telur tertelan, mereka berubah menjadi cacing yang menginfeksi tubuh dan mengambil nutrisi anak

  • Sakit perut
  • Gatal di anus atau vagina (terutama pada malam hari)
  • Diare
  • Masalah tidur 
  • Penurunan berat badan
  • Kelelahan, dan 
  • Keluarnya cacing saat buang air besar adalah beberapa gejalanya. 

Infeksi ini dapat menyebabkan anemia, malnutrisi, stunting, dan masalah tumbuh kembang anak jika tidak diobati. Cacingan tidak hanya membahayakan seseorang, tetapi juga dapat menyebar melalui kotoran anak yang tercemar. Oleh karena itu, untuk menyembuhkan infeksi, mencegah komplikasi serius, dan mencegah penularan, pengobatan cacingan sangat penting dan menjaga kebersihan.

Faktor Risiko yang Terjadi

Tingginya kasus cacingan pada anak-anak dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko yang berkaitan dengan;

  • Kurangnya pemahaman dan kesadaran orang tua, terutama ibu. 
  • Banyak ibu yang masih belum memahami cara penggunaan obat cacing dengan benar, 
  • Tidak patuh terhadap jadwal pemberian obat, 
  • Serta mengalami kesulitan dalam memberikan obat secara tepat 

Selain itu…

  • Rendahnya pengetahuan tentang gejala, cara penularan, pencegahan, dan pengobatan cacingan juga meningkatkan risiko anak tertular. 
  • Kebiasaan buruk seperti tidak menjaga kebersihan kuku, tidak mencuci tangan sebelum makan dan setelah buang air besar, serta konsumsi jajanan sembarangan semakin memperbesar kemungkinan terinfeksi 

Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat, terutama ibu, agar mereka lebih aktif dalam mencegah cacingan melalui perilaku hidup bersih dan pemberian obat cacing secara rutin. 

Cara Pencegahan

Bermain di tanah tanpa perlindungan, jarang mencuci tangan, buang air besar sembarangan, dan lingkungan yang kotor adalah penyebab utama cacingan anak. Orang tua harus selalu mengambil tindakan pencegahan untuk menghindari hal ini. 

  • Biasakan anak mencuci tangan dengan sabun selama lima belas detik, terutama sebelum makan, setelah buang air besar, dan sebelum bermain. 
  • Beri vaksinasi cacing setiap enam bulan sekali mulai dari usia dua tahun. 
  • Selain itu, pastikan anak tidak menggigit atau mengemut jari mereka dan selalu memotong kuku mereka. 
  • Area bermain anak, dapur, kamar mandi, dan kamar tidur harus tetap bersih, dan mainan dan seprai anak sebaiknya dibersihkan secara berkala menggunakan air hangat.

Selain itu melakukan pencegahan melalui pemberian obat cacing secara rutin juga termasuk.  Cacing umumnya hidup di tanah, terutama di lingkungan dengan sanitasi yang buruk, dan dapat bertelur setiap hari setelah masuk ke dalam usus manusia. Menurut WHO, penyebab umum infeksi cacing meliputi: 

  • Konsumsi sayuran mentah yang tidak dicuci bersih
  • Meminum air dari sumber yang tercemar telur cacing
  • Kebersihan diri yang kurang 
  • Serta kondisi lingkungan yang tidak higienis.

Hal ini anak-anak menjadi kelompok paling rentan karena mereka sering bermain di tanah yang terkontaminasi lalu memasukkan tangannya ke mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu. Selain itu, pada spesies cacing tambang, larva yang menetas di tanah dapat masuk ke tubuh melalui kulit, terutama jika seseorang berjalan tanpa alas kaki di atas tanah yang terinfeksi. 

Oleh karena itu, selain menjaga kepatuhan dalam minum obat cacing, menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan ialah menjadi langkah penting dalam mencegah cacingan pada anak.

Referensi: e-journal.unair.ac.id, alodokter.com

Related Posts

Leave a Reply