Dipercaya oleh
120,000+ Orang
Pusat Kesehatan Terbaik
KARS Certification
Nomor 1
RSIA Surabaya

Infeksi Herpes Saat Kehamilan: Risiko dan Dampak pada Kesehatan Ibu dan Janin

Kehamilan adalah masa yang penuh harapan, namun juga membawa tantangan bagi kesehatan ibu dan janin. Salah satu kondisi yang perlu diwaspadai adalah infeksi herpes, yang dapat berdampak serius pada kesehatan ibu dan bayi yang sedang berkembang. Kontak langsung dengan cairan tubuh yang terinfeksi dapat membawa virus herpes simpleks, yang menyebabkan luka pada kulit dan selaput lendir. Wanita yang terinfeksi dapat menularkan virus kepada janin mereka, terutama jika infeksi pertama kali muncul selama kehamilan atau jika herpes genital muncul saat persalinan. Ibu hamil harus memahami bahaya ini sehingga mereka dapat mengambil tindakan pencegahan yang tepat untuk menjaga dirinya dan bayinya. Mari simak artikel berikut sampai akhir.

Source: allianz.co.id

Mengenal Lebih Dekat Tentang Harpes Pada Ibu Hamil

Infeksi virus herpes biasanya ditandai dengan kulit kering, luka lepuh, atau luka terbuka yang berair. Herpes simplex virus (HSV) dan varicella-zoster virus (VZ) adalah dua jenis virus herpes yang paling umum menyerang manusia. Penyakit ini menular. Biasanya, orang yang memiliki herpes akan menularkannya melalui kontak langsung dengan luka atau cairan kelamin mereka. Penyakit herpes sendiri tidak hanya terjadi pada pria dan wanita, tetapi juga pada ibu hamil. Oleh itu jika infeksi herpes terjadi saat kehamilan, terutama yang disebabkan oleh virus herpes simplex (HSV), dapat membahayakan dan mempengaruhi bagi kesehatan ibu dan janin secara signifikan. 

Penyebab Herpes Pada Ibu Hamil

Herpes saat hamil bisa jadi masalah serius, sangat penting untuk mengidentifikasi herpes saat hamil karena ada beberapa penyebab umumnya, dan penting untuk mengenalinya;

  • Salah satu faktor utama adalah hubungan seksual. Virus HSV-2 menyebabkan herpes genital sebagian besar. Ini ditularkan saat berhubungan intim—baik secara vaginal, anal, maupun oral. Virus ini dapat masuk ke tubuh melalui luka kecil di kulit atau lapisan tipis di daerah genital yang mungkin tidak kita sadari.

  • Selain itu, herpes juga dapat menyebar melalui kontak langsung, selain hubungan seksual. Virus HSV-1, yang biasanya menyebabkan luka di sekitar mulut, juga dapat menyebar melalui seks oral dan air liur. Virus ini juga dapat menyebar melalui sentuhan kulit dengan seseorang yang mengalami gejala herpes aktif, atau melalui ciuman dan air liur.

  • Untuk ibu hamil yang pernah terinfeksi herpes sebelumnya, ada juga kemungkinan virusnya aktif kembali selama kehamilan. Ini karena daya tahan tubuh saat hamil menurun, memungkinkan virus yang sebelumnya “tidur” kembali dan menyebabkan gejala.

  • Beberapa faktor juga dapat meningkatkan kemungkinan terkena herpes selama kehamilan, seperti memiliki pasangan yang pernah terinfeksi herpes, riwayat infeksi sebelumnya, atau penurunan kekebalan tubuh karena kehamilan.

    Gejala yang Biasanya Terjadi

    Banyak orang yang kena herpes sering kali tidak sadar kalau mereka sudah terinfeksi. Menurut CDC, hampir 90% penderita herpes tidak tahu kalau mereka membawa virus ini. Khususnya pada ibu hamil, gejalanya bisa lebih parah, apalagi jika itu pertama kali terkena dan tubuh belum punya antibodi buat melawan virusnya. Berikut beberapa tanda yang mungkin muncul antara lain:

    1. Benjolan merah di area vagina atau vulva, biasanya sekitar 2 sampai 10 hari setelah terpapar. Benjolan ini bisa berubah jadi lepuhan berisi cairan, lalu pecah dan terasa perih.
    2. Selain itu, area genital bisa terasa gatal, panas, atau seperti kesemutan. 
    3. Buang air kecil juga bisa jadi sakit. Kelenjar di area selangkangan mungkin ikut bengkak dan nyeri. 
    4. Kadang, gejalanya juga disertai rasa seperti flu, misalnya demam, sakit kepala, atau pegal-pegal di tubuh.

    Risiko Penyakit Terhadap Ibu Hamil & Dampak Terhadap Bayi

    Selama kehamilan, infeksi herpes, terutama yang disebabkan oleh virus herpes simplex (HSV), dapat merugikan ibu dan janin.

    • Ibu hamil yang terinfeksi di trimester pertama atau kedua memiliki risiko keguguran atau gangguan tumbuh kembang janin jika mereka terkena infeksi di trimester ketiga, karena virus dapat menyebar ke bayi saat persalinan
    • Penularan ini dapat menyebabkan infeksi herpes neonatal dengan kemungkinan 30 hingga 50%. Ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kerusakan otak, gangguan organ tubuh, atau kematian. 
    • Bayi juga dapat mengalami masalah serius seperti pembengkakan hati dan limpa atau mikrosefali, yang merupakan ukuran kepala kecil.

    Pencegahan & Pengobatan Herpes Pada Ibu Hamil

    Pengobatan antivirus seperti acyclovir atau valacyclovir sangat disarankan untuk ibu hamil yang terkena herpes. Obat ini meredakan gejala dan mengurangi kemungkinan penularan ke bayi, terutama infeksi yang terjadi menjelang persalinan. Selain itu Dokter dalam beberapa kasus mungkin merekomendasikan operasi caesar agar bayi tidak terpapar virus saat lahir jika ada tanda-tanda infeksi aktif saat persalinan semakin dekat.

    Adapula Beberapa Tindakan Penting yang Dapat Diambil Untuk Mencegah Infeksi Herpes Selama Kehamilan:

    1. Pertama dan terpenting, praktik seks yang aman sangat disarankan. Pasangan yang memiliki gejala herpes harus menghindari hubungan seksual dan menggunakan kondom untuk mengurangi risiko penularan, meskipun kondom tidak selalu melindungi 100%. 
    1. Selain itu, penting untuk melakukan pemeriksaan rutin selama kehamilan, terutama bagi pasangan yang memiliki riwayat penyakit herpes. Tes ini dapat membantu dalam deteksi dan pengelolaan masalah yang lebih baik.
    1. Sangat penting bagi ibu hamil untuk tetap bersih, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat herpes. Hindari langsung menyentuh luka herpes dan selalu cuci tangan setelah menyentuh area yang terinfeksi agar virus tidak menyebar ke bagian lain tubuh. Untuk menghindari iritasi atau infeksi yang lebih parah, pastikan area genital  selalu kering dan bersih.

    Meskipun infeksi herpes pada ibu hamil berpotensi membahayakan kesehatan ibu dan janin, namun dengan pengetahuan yang tepat dan pengendalian yang hati-hati, banyak hal yang dapat dilakukan untuk melindungi diri sendiri dan bayi. Salah satu tindakan penting yang dapat diambil adalah melakukan pemeriksaan rutin, menjaga kebersihan pribadi, dan mengikuti saran medis yang diberikan dokter.

    Jika mengalami kecemasan atau mengalami gejala herpes, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Kandungan yang ada pada RS Pura Raharja. Agar selama kehamilan, ibu dan bayi dapat tetap sehat dan selamat dengan perawatan dan perhatian yang baik.

    Refrensi: haibunda.com, halodoc.com, honestdocs.id, hellosehat.com, journal obgynia.com

    Related Posts

    Leave a Reply